Orang Indonesia Paling Eksis dan Relijius Sedunia

Membaca berita Orang Indonesia Paling “Menderita” soal Baterai Ponsel , saya jadi tersadar ternyata orang Indonesia benar-benar paling “boros” urusan baterai handphone.

Secara rata-rata global penggunaan baterai ponsel mencapai 21.7 jam; namun di genggaman pengguna Indonesia baterai hanya bertahan di angka 12.8 jam dan yakinlah banyak sekali pengguna handphone yang “lebih menderita” karena sehari bisa charge dua tiga kali bahkan lebih.

Mengutip artikel tersebut, Brasil mencatatkan rata-rata daya hidup baterai selama 17,9 jam, sedangkan AS mencatatkan 18,2 jam. Negara dengan daya hidup baterai terlama adalah Jerman, selama 32,1 jam; Selandia Baru selama 27,7 jam; serta Australia selama 26,7 jam.

Di Indonesia tidak susah melihat para pengguna smartphone menenteng-nenteng baterai gendong alias powerbank. Beberapa teman dari negara lain terheran-heran mendengar kata “powerbank”.

Selain menenteng powerbank, tak sulit menemukan para pengguna smartphone mencari colokan listrik di mall, stasiun, ruang tunggu airport, ruang tunggu dokter, ruang tunggu rumah sakit, ruang tunggu bank; dan tempat lain.

Terlebih jika sudah lewat jam 12 siang, di mana-mana akan terlihat orang berlomba mencari colokan listrik. Tak lupa pertanyaan wajib: “wifi sini password’nya apa?”

Coba kita telisik tren sebagian besar pengguna smartphone di Indonesia. Media sosial? Jelas berderet iconnya terinstall rapi di smartphone masing-masing.

Facebook sepertinya wajib untuk pengguna smartphone, selain Twitter dan Instagram. Kemudian aplikasi percakapan, sebut saja Whatsapp, Line, WeChat, KakaoTalk, Skype, dan tak ketinggalan yang sudah uzur dan mulai ditinggalkan yaitu BBM.

Kemudian aplikasi foto, beserta aplikasi pendukungnya untuk mempercantik diri, memutihkan kulit, menyipitkan mata lebar dan melebarkan mata sipit, melentikkan bulu mata serta melembutkan rambut, meniruskan pipi tembem, atau merampingkan pinggang melar.

Foto makanan sehari minimal tiga kali adalah wajib, sarapan apa, makan siang apa, makan malam apa wajib difoto dan dishare ke Google+, Facebook, Whatsapp Group, Instagram dan Twitter.

Plus kalau di antara itu ada tea time atau coffee time, sudah jelas wajib foto. Apalagi kalau makan siang bersama teman kantor di mall, makan malam sama pacar atau suami/istri atau keluarga, nama resto dan tampak depan resto wajib foto, daftar menu tak boleh tidak difoto. Habis makan juga harus foto bersama.

Di parkiran lihat ada Lamborghini atau Ferrari kudu selfie, walaupun beli supercar seperti itu jelas jauh di awang-awang untuk kebanyakan orang, minimal ada foto selfie lah.

Beberapa saat setelah makan, wajib melototi smartphone untuk mengecek komentar teman-teman dan para followers, membalas komentar, menghitung jempol ‘like’, bila perlu membahas rasa serta resep dengan gaya ahli kuliner ala Bondan ‘Maknyus’ Winarno.

Ke toilet mall yang baru pertama kali masuk juga kudu wajib difoto interiornya, wastafelnya, kacanya, dsb.

Untuk belanjapun tak lupa berbagai aplikasi; ada Lazada, BliBli, Elevania, BukaLapak, Tokopedia, dan entah apa lagi. Untuk bepergian keliling kota dibutuhkan aplikasi Uber, Grab, Gojek. Khusus untuk Gojek malah sudah ada untuk pesan makanan dan minuman, bersih-bersih rumah, pijat dan entah layanan apa lagi.

Untuk berlibur aplikasi yang wajib di’install Garuda, Lion, Sriwijaya, Traveloka, Agoda, Accor, Booking-dot-com, Ctrip, AirAsia, Cathay Pacific. Selalu berburu tiket dan hotel murah dan promo.

Jangan lupa untuk keperluan banking. Semua ada di smartphone BCA, Mandiri, Maybank, OCBC NISP, CIMB Niaga, Danamon, Permata, HSBC, Standard Chartered dan lainnya.

Kemudian supaya tak ketinggalan berita di mana-mana. Ada aplikasi portal berita.

Tidak boleh ketinggalan ikut Group Whatsapp, baik group TK, SD, SMP, SMA dan universitas. Belum lagi group gereja, group masjid, group pengajian, group PKK, group RT- RW, group yoga, group aerobic, group pilates, group fitness, group sepedaan, group motor gede, group golf, group kantor, group departemen kantor, group divisi kantor, group makan siang kantor.

Nah untuk mami-mami (dan ada juga papi-papi), untuk memantau tugas dan PR anak, ikut juga group kelas anak pertama, group kelas anak kedua, group kelas anak ketiga dan seterusnya.

Yang dibahas bukan semata urusan sekolahan anak, di group seperti ini bisa membahas mau sarapan bareng di mana setelah antar anak ke sekolah, janjian fitness bareng, janjian ke salon bareng, janjian manicure-pedicure-creambath bareng.

Ada juga yang hobi ngrasani anak di kelas sebelah, yang bisa berlanjut ke duel jambak-jambakan antara dua mami, satu tidak terima anaknya dirasani, yang satu bertahan nyolot.

Tak berapa lama, foto duel jambak-jambakan akan beredar dari satu group ke group yang lain di sekolah tersebut dan menyebar ke group-group sekolah lain.

Supaya tidak ketinggalan urusan politik, group Facebook dan Whatsapp untuk Pilkada sudah jelas wajib juga. Group lovers dan haters calon gubernur atau kepala daerah tertentu, lovers atau haters partai politik tertentu, kudu juga jadi follower figur-figur ‘wah’ (politisi, kepala daerah, pemusik, penyanyi dan banyak lagi).

Belum lagi urusan game. Berbagai jenis game baik yang offline ataupun online. Jangan lupa streaming untuk yang hobi nonton serial Jepang, Korea, Mandarin, silat, misteri, CI, debat Trump – Hillary, dan masih banyak lagi.

Yang sangat menarik khusus untuk pengguna smartphone di Indonesia adalah: SANGAT RELIJIUS. Aplikasi kitab suci dari agama masing-masing terinstall di smartphone. Renungan harian agama tak ketinggalan, kotbah atau tafsir harian agama juga kudu ada.

Bukan saja agama sendiri, agama lain pun kadang diinstall untuk mencari persamaan, perbedaan, untuk kemudian dibahas, diperdebatkan, didiskusikan di group-group Whatsapp tadi itu.

Jika ada yang menemukan ‘kelemahan’ ayat kitab suci agama lain, dengan serta merta gembira ria memposting screenshot ayat tersebut beserta pembahasannya selayaknya sudah seperti ahli tafsir di group masing-masing.

Overdosis agama

Tak lupa berdoa di Facebook, menyapa Tuhan di Facebook dan Twitter, mengucap syukur kepada Tuhan lewat medsos, curhat kepada Tuhan di medsos, janjian selingkuh sambil berdoa supaya tidak ketahuan di private inbox, dapat kontrak besar lalu mengucap syukur kepada Tuhan sembari screenshot atau foto kontrak diposting di Facebook dan Twitter, kena tipu belanja online juga curhat di Facebook.

Akibat super eksis dan relijius itu, baterai dengan kapasitas berapapun, di tangan pengguna smartphone di Indonesia tidak bakalan bertahan lama.

Dikritik, MacBook Pro Baru Tetap Laku Keras?

Saat memperkenalkan MacBook Pro teranyar pada 27 Oktober lalu, Apple mengatakan beberapa varian bakal tersedia dalam dua hingga tiga minggu mendatang atau sekitar pertengahan November 2016.

Lebih tepatnya, varian entry-level 13 inci tanpa integrasi Touch Bar sudah mulai dikapalkan sehari setelah peluncuran. Sementara itu, varian 13 inci dan 15 inci yang dilengkapi Touch Bar dan Touch ID harus menunggu lebih lama.

Baca: Berapa Harga MacBook Pro Generasi Terbaru?

Pengguna bisa terlebih dahulu memesan MacBook Pro yang diincar melalui mekanisme pre-order. Namun, agaknya belakangan ada sedikit masalah teknis dari pengapalan yang dijanjikan Apple.

Dalam waktu sehari pasca mengumbar janji dua hingga tiga minggu pengapalan, situs Apple kemudian mengubahnya menjadi tiga hingga empat minggu pengapalan.

Lantas, terakhir dipantau, situs Apple kembali menunda pengapalan menjadi empat hingga lima minggu, sebagaimana dilaporkan Ubergizmo dan dihimpun KompasTekno, Senin (31/10/2016). Anda bisa mengeceknya sendiri di tautan ini.

Hal ini dapat bermakna dua hal. Apple bisa saja kehabisan stok pertama karena pemesan terlalu banyak. Kemungkinan lainnya, Apple tak menyiapkan banyak stok sedari awal. Tak diungkap berapa jumlah stok pertama MacBook Pro dengan Touch Bar.

Banjir kritik

Belum ada pula komentar dari Apple soal ini. Yang jelas, di awal peluncurannya, MacBook Pro teranyar sejatinya sudah ramai dibanjiri kritik. Pasalnya, lini tersebut menggunakan spesifikasi GPU Radeon Pro 400 buatan AMD.

Apple merupakan vendor laptop pertama untuk mencoba GPU tersebut. Beberapa analis teknologi mengatakan grafis yang dihasilkan Radeon Pro 400 lebih buruk ketimbang grafis GTX 965m bikinan Nvidia yang disematkan pada beberapa laptop hibrida, termasuk Microsoft Surface Book.

Ditilik dari benchmark-nya, performa dari Radeon Pro 400 cuma bisa memutar video 4k, mengoperasikan Photoshop, serta bermain game pada resolusi maksimal 1080 piksel. Hal itu tak buruk, namun tak prima untuk ukuran perangkat MacBook Pro keluaran Apple.

Selain itu, Apple juga menghapus slot SD card. Hilangnya slot ini banyak dikritik karena masih dibutuhkan oleh para fotografer untuk transfer data.

Akankah Mi Note 2 dan Mi Mix Dijual di Indonesia?

Pekan lalu, 24 Oktober 2016, Xiaomi resmi memperkenalkan duet flagship teranyarnya yakni Mi Note 2 dan Mi Mix. Keduanya, dibekali spesifikasi premium dengan desain elegan layaknya ponsel berkelas.

Jurnalis internasional dari beberapa negara seperti Indonesia, India, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat, diundang untuk menyaksikan kelahiran Mi Note 2 dan Mi Mix yang digelar di Gymnasium Peking University, Beijing, China.

Sayangnya, duet tersebut cuma bisa dinikmati masyarakat China. Hal tersebut ditegaskan Vice President Xiaomi, Hugo Barra, dalam sesi wawancara bersama KompasTekno usai acara peluncuran.

“Mi Note 2 dan Mi Mix eksklusif dijual di China,” ujarnya.

Padahal, Mi Note 2 dibekali dukungan 4G LTE 6 tipe di 37 band. Artinya, hampir semua jaringan 4G yang berlaku di semua negara bisa berjalan pada Mi Note 2. Lantas buat apa kemampuan itu?

“Agar semua orang yang beli Mi Note 2 di China bisa menggunakan ponsel itu di mana saja ia berada,” begitu jawaban Barra.

Ia juga menjelaskan bahwa Mi Note 2 dan Mi Mix ingin diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai produk portofolio terbaik Xiaomi selama lima tahun berdiri. Untuk itu Xiaomi turut mengundang jurnalis dari negara-negara lain.

Saat ditanya sekali lagi apakah ada kemungkinan untuk suatu saat membawa Mi Mix dan Mi Note 2 ke Indonesia atau pasar lainnya, Barra sekali lagi menegaskan “kami tak punya rencana ke sana. Mi Note 2 dan Mi Mix tak akan dibawa ke negara lain,” pungkasnya.

Barra tak menjelaskan secara detil alasan Mi Note 2 dan Mi Mix cuma bisa dinikmati pasar China. Yang jelas, Mi Note 2 merupakan penerus dari lini Mi Note generasi pertama yang meluncur pada 2015 lalu.

Mi Note 2 mengusung layar 5,7 inci, memiliki desain melengkung di dua sisi, menggunakan kamera 22,56 megapiksel di depan dan 8 megapiksel di belakang, serta berdapur pacu Snapdragon 821.

Varian yang tersedia terbagi berdasarkan kapasitas RAM dan memori. Pengguna bisa memilih antara RAM 4GB dengan memori 64GB atau RAM 6GB dengan memori 128GB.

Sementara itu, Mi Mix merupakan ponsel dengan bingkai tipis berukuran layar 6,4 inci. Soal spesifikasi, Mi Mix pun disematkan elemen-elemen premium, seperti prosesor Snapdragon 821, baterai 4.400 mAh, kamera 16 megapiksel (utama) dan selfie (5 megapiksel), audio HD, serta Quick Charge 3.0.

Adapun RAM dan memorinya dibagi menjadi dua varian, yakni RAM 4 GB dengan memori iternal 128 GB dan RAM 6 GB dengan memori internal 256 GB.

Menkominfo Apresiasi D’TIK Festival 2016

Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, membuka acara Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (D’TIK) Festival 2016 di Denpasar. D’TIK Festival merupakan acara yang memamerkan berbagai karya kreatif dalam Teknologi Informasi.

“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan wali kota Rai Mantra, serta seluruh masyarakat dalam penyelenggaraan Teknologi Informasi serta pelaksanaan D’TIK Festival,” kata Rudiantara, Denpasar, Bali, Jumat (28/10/2016).

Dalam pembukaan tersebut Menkominfo Rudiantara juga meresmikan salah satu inovasi Pemkot Denpasar yakni Keyboard Aksara Bali.

Rudiantara juga mendukung Pemkot Denpasar dan masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan aplikasi-aplikasi yang relevan berskala ekonomi dan tidak ada di tempat lain yang khusus memiliki ciri khas Bali, sehingga dapat di ekspor ke daerah-daerah tujuan pariwisata di luar negeri.

Wali kota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan festival-festival yang ada di Kota Denpasar dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan-perkembangan kreativitas masyarakat di Kota Denpasar termasuk membuka peluang usaha dengan melihat kesempatan ekonomi kreatif untuk mendukung pariwisata yang ada.

Seperti D’TIK Festival menjadi salah satu festival untuk dapat mengetahui perkembangan Teknologi Informasi di Kota Denpasar yang saat ini tentunya telah didukung dengan adanya sekolah-sekolah teknologi swasta maupun negeri dari SMK hingga Universitas.

“Teknologi Informasi telah berkembang di Bali khususnya di Kota Denpasar dengan mengangkat spirit dari kebudayaan Bali yang telah ada seperti salah satu karya komik Tantraz yang ada di Denpasar dengan pengemasan cerita Bali yang telah berkembang dan diminati warga Eropa,” ujar Rai Mantra.

Apple Hapus MacBook Air 11 Inci

Apple secara diam-diam menghentikan penjualan dan produksi (discontinued) MacBook Air 11 inci. Keputusan tersebut diambil setelah dirilisnya rangkaian MacBook Pro dan MacBook Air baru.

Dalam acara “Hello Again”, Kamis (27/10/2016), Apple tidak secara terang-terangan menyebutkan telah “menghapus” MacBook Air 11 inci dari peredaran. Akan tetapi, informasi dan penjualan laptop yang satu ini telah menghilang dari situs resmi Apple.

Hal tersebut yang mengindikasikan Apple telah menghentikan produksi MacBook Air 11 inci. Selain itu, dalam acara yang sama, Apple hanya mengenalkan update minor MacBook Air dengan ukuran layar 13 inci.

Tidak ada lagi MacBook Air 11 inci baru. MacBook Air 11 inci ini sebelumnya dikenal sebagai laptop tipis dan ringan yang dimiliki oleh Apple.

Dikutip KompasTekno dari Apple Insider, Jumat (28/10/2016), Phil Schiller selaku Senior VP of Worldwide Marketing Apple, dalam presentasinya selalu membandingkan MacBook Pro baru dengan MacBook Air.

Schiller menyebut MacBook Pro baru itu memiliki bobot yang sama ringan dengan MacBook Air, bahkan sedikit lebih ringkas ukurannya.

Schiller pun membujuk agar pengguna MacBook Air beralih ke MacBook Pro 13 inci yang baru dikenalkan itu.

Di akhir presentasinya, Schiller menampilkan tiga foto lini MacBook Pro baru yang dikenalkan Apple, serta lini MacBook ukuran layar 12 inci yang baru berumur 8 bulan.

Pesan tersebut bisa diartikan, fans Apple harus mulai melupakan model-model MacBook lain yang tidak ditampilkan malam itu, yakni MacBook Air 11 inci.

Namun demikian, MacBook Air ukuran 13 inci tetap didukung Apple. Hal ini terbukti dengan upgrade minor yang diberikan Apple, seperti RAM yang digandakan dari semula 4 GB menjadi 8 GB.

Untuk saat ini, MacBook Air 13 inci dijual dengan 999 dollar AS untuk varian penyimpanan 128 GB, dan 1.199 dollar AS untuk varian penyimpanan 256 GB. Apple akan tetap menjual varian ini, walau belum ditentukan sampai kapan.

Galaxy Note 7 Terbakar, Samsung Tetap Meraja

Bisnis smartphone Samsung rupanya begitu besar. Sehingga penarikan kembali (recall) Galaxy Note 7 yang kolosal pun tak mampu menggoyang posisinya di urutan teratas.

Data kuartal ketiga 2016 dari dua lembaga riset pasar IDC dan Strategy Analytics sama-sama membeberkan bahwa Samsung tetap menjadi pabrikan smartphone terbesar di dunia.

“Dominasi pasar Samsung di kuartal ketiga tak goyah dalam jangka pendek meski ada kejadian recall high-profile Galaxy Note 7. Namun, dampak jangka panjangnya masih harus dilihat,” ujar Melissa Chau, Associate Research Director mobile devices IDC, seperti dirangkum KompasTekno dari Cnet, Jumat (28/10/2016).

Baca: Oppo dan Vivo Rajai China, Geser Huawei dan Xiaomi

Walau demikian, pangsa pasar Samsung di kuartal ini tercatatat menurun.
IDC
Catatan preliminary IDC mengenai lima besar pabrikan smartphone dunia di kuarta 3 2016.
IDC menyebutkan pabrikan asal Negeri Ginseng tersebut memiliki market share 20 persen dengan pengapalan 72,5 juta unit di kuartal ini, turun dari 23,3 persen dengan 83,8 juta unit di kuartal yang sama tahun lalu.

Apple, rival berat Samsung yang duduk di posisi kedua, juga mengalami penurunan pangsa pasar dari 13,4 persen setahun lalu menjadi 12,5 persen.

Urutan-urutan berikutnya di daftar 5 besar pabrikan smartphone dunia dikuasai oleh tiga vendor China, yakni Huawei, Oppo dan Vivo.

Dari ketiganya, Oppo mencatat pertumbuhan tertinggi, sebesar 121,6 persen. Pengapalannya meningkat dari 11,4 juta unit pada kuartal-III 2015 (3,2 persen market share) menjadi 25,3 juta unit pada kuartal-III 2016 (7 persen market share).